SELAMAT DATANG

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA


Masa remaja sebagai usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Menurut Jersild (dalam Hidayat, 1977)  dalam bukunya “The Psychology of Adolescence” menyatakan bahwa masa remaja adalah masa dimana pribadi manusia berubah dari kanak-kanak menuju ke arah pribadi orang dewasa.

Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi.

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

Pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja. Di samping itu, perkembangan intelektualitas yang sangat pesat juga terjadi pada fase ini. Akibatnya, remaja-remaja ini cenderung bersikap suka mengkritik ( karena merasa tahu segalanya ), yang sering diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik, cenderung lebih berani mengutarakan keinginan hatinya, lebih berani mengemukakan pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin.

Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
PKPR adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk remaja melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi psikologis remaja dan peka terhadap kebutuhan yang terkait dengan kesehatan remaja

Apa saja jenis kegiatan dalam PKPR ?
Selain memberikan layanan pencegahan (preventive), Pengobatan (kuratif), Promosi dan Rehabilitasi, Puskesmas PKPR juga menjalankan kegiatan sebagai berikut :
1.    Pemberian informasi dan edukasi
2.    Pelayanan klinis medis (termasuk pemeriksaan penunjang & rujukan)
3.    Konseling
4.    Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
5.    Pelatihan Konselor Sebaya

Layanan Kesehatan Apa Saja yang tersedia ?
Secara umum, semua keluhan yang dapat ditangani oleh Puskesmas di tingkat pelayanan dasar dapat dilayani di Puskesmas PKPR. Termasuk di dalamnya adalah Layanan Kesehatan Reproduksi dan Seksual. Sebagai contoh, beberapa layanan yang dilayani PKPR adalah :
1.    Pemeriksaan Kehamilan bagi remaja
2.    Konseling semua masalah Kesehatan Reproduksi dan Seksual
3.    Konsultasi mengenai masalah kejiwaan
4.    HIV/AIDS
5.    Infeksi Menular Seksual (IMS)
6.    Anemia

Bagaimana Remaja Mengakses Puskesmas PKPR ?
Cara mengaksesnya adalah dengan datang ke Puskesmas. Proses dimulai dari pendaftaran, mengantri, dan mendapatkan layanan. Kedepannya Puskesmas Kedungwuni I akan memberikan pelayanan kepada remaja secara terpisah dan tidak bercampur dengan pelayanan umum lainnya. 

Berikut dibawah ini kami sertakan dan lampirkan dokumen pedoman nasional penyelenggaraan PKPR yang bisa anda unduh dan baca

0 comments:

Post a Comment