SELAMAT DATANG

MONITORING DAN EVALUSI PROGRAM 5NG DI PUSKESMAS KEDUNGWUNI I



Visi Gubernur Jawa Tengah 2013-2018 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari”, dengan slogan mboten korupsi, mboten ngapusi. Dengan Misi ke-6, yaitu : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat. Mempunyai tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan Sasaran menurunkan Angka Kematian dan Angka Kesakitan.

Strategi yang dilaksanakan pada misi diatas merunut pada nawacita presiden butir ke-5 yang mengupayakan peningkatan kesejahteraan dan kesejahteraan melalui promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan kesehatan dasar, peningkatan cakupan pemeliharaan Jaminan Kesehatan. Melalui kebijakan meningkatkan pemenuhan Sarana Prasana Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Serta Pemerataan Tenaga Kesehatan.


Dalam hal penyelenggaran pelayanan informasi kesehatan kepada publik atau masyarakat, teknologi informasi mempunyai peran strategis yang cukup besar, mengingat Jawa Tengah yang secara administrasi wilayah tahun 2015 terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) kabupaten, 6 (enam) kota, 573 (lima ratus tujuh puluh tiga) kecamatan, 769 (tujuh ratus enam puluh Sembilan) kelurahan dan 7.809 (tujuh ribu delapan ratus Sembilan) desa, dengan jumlah penduduk 36.746.094 jiwa. Memiliki 276 Rumah Sakit Umum Daerah dan swasta, 875 puskesmas, dan fasyankes lainnya.



Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah merupakan masalah serius yang membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Tidak hanya akademisi dan praktisi saja yang berperan menurunkan AKI, namun juga peran kader PKK di dasawisma. pada  2013, AKI di Jawa Tengah sendiri masih tinggi, mencapai 118,62 per 100 ribu kelahiran hidup.

Lewat Program 5NG (Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng) yang dicanangkan Gubernur sejak tahun 2016 lalu, diharapkan adanya peran serta yang optimal dari ibu-ibu PKK untuk turut “nginceng wong meteng” agar ibu dan bayi selamat, sehat dan dapat tumbuh berkembang secara optimal. “Nginceng” yang dimaksud disini adalah memantau kesehatan ibu dan bayinya melalui kunjungan ante natal care (ANC) dari K1 hingga K4. Dengan begitu banyaknya kaum ibu menjadikan para praktisi kesehatan, seperti bidan, perawat, dan dokter tidak mampu untuk selalu memantau kesehatan ibu hamil, sehingga perlu keterlibatan ibu-ibu PKK untuk membantu sebagian tugas para praktisi. Program 5NG sendiri memiliki 4 fase yaitu Fase Pra Hamil, Fase Kehamilan, Fase Persalinan dan Fase Nifas.

Setahun sejak diluncurkannya program 5NG, AKI di Jawa Tengah pada 2017 silam turun menjadi 88,58 per 100 ribu kelahiran hidup. Gubernur menegaskan, atas keberhasilan ini, Pemprov Jawa Tengah memang masih ingin mempertajam program 5NG di lima tahun berikutnya. Bahkan program ini isunya tidak hanya untuk kesehatan ibu dan bayi saja, tetapi juga mencakup isu kualitas janin dalam menekan isu stunting.


Pada hari selasa (18/12/2018), Puskesmas Kedungwuni I mendapatkan kunjungan Tim dari Pemerintah Provinsi yang bertugas memonitoring dan mengevaluasi hasil dan tindak lanjut Program 5G di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I.  

Monitoring dan Evaluasi ini diharapkan dapat memacu keberhasilan program di lapangan serta mampu menurunkan AKI dan AKB di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I secara signifikan. Pemetaan dan kegiatan yang melibatkan tim dari penggerak PKK juga diharapkan dapat secara sistematis dan terstruktur mendeteksi masalah-masalah yang beresiko pada status kesehatan ibu hamil beserta janin yang dikandungnya.

Tetap Sehat, Tetap Sejahtera dan Tetap Bahagia
Salam Sehat Sahabat Masnitu

0 comments:

Post a Comment