SELAMAT DATANG

WORKSHOP SEHARI PENINGKATAN KECAKAPAN BIDAN


Workshop Peningkatan Keterampilan Bidan Dalam Penanganan Penurunan Angka Kematian Maternal dan Neonatal, sekaligus Refresh Skill dan Kapabilitas Bidan Dalam Praktik Penjahitan Perineum dan Pemasangan Infus Umbilikal.
(Bertempat di Aula Puskesmas Karanganyar, Selasa, 10 Desember 2019)
Narasumber dr. Suryo Sp.OG & dr. Marina Sp.A

Sahabat Sehat Masnitu,
Kematian ibu tidak hanya menjadi masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi masalah sosial karena akan berpengaruh besar terhadap keluarga,dan terutama pada pertumbuhan juga perkembangan anak- anak.
Di negara maju dengan status sosial ekonomi yang tinggi, angka kematian ibu telah turun mencapai tingkat minimal kurang dari 10 per 100.000 kelahiran hidup. Hal tersebut belum terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Di samping pertumbuhan ekonominya yang terus membaik, kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan di antara sesama negara Asia Tenggara.

Berdasarkan data SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia), telah terjadi penurunan angka kematian ibu, tetapi dengan penurunan seperti sekarang, target Pembangunan Milenium tidak akan tercapai. Dari aspek demand, supply, maupun kebijakan, penurunan kematian ibu masih mengalami berbagai hambatan.
Dalam mempercepat penurunan kematian ibu, kerjasama aktif masyarakat dengan nakes, peningkatan kecakapan/keterampilan bidan, infrastuktur, standarisasi alur pelayanan, kebijakan dan manajemen di tingkat Puskesmas dan Kabupaten sangat berperan dalam menentukan efektifitas dan pencapaian program kesehatan yang menyasar ibu dan bayi.

Mari bersama kami membangun negeri.
Tetap Sehat dan Tetap Bahagia.


ORIENTASI POSBINDU PTM DAN POSYANDU LANSIA PADA KADER KESEHATAN MASNITU

Angka kunjungan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah peran dan dukungan dari kader kesehatan. Beberapa indikasi yang kami temui, menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara hubungan keaktifan, pengetahuan dan dukungan dari kader kesehatan dengan pemanfaatan Posyandu dan Posbindu oleh masyarakat binaan kami.
Kader kesehatan tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor pendukung yang berperan dalam perilaku kesehatan karena merupakan faktor penyerta yang berperan pada menetap atau hilangnya suatu perilaku.
Posbindu dikelola oleh kader yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari Puskesmas. Kader posyandu mempunyai peran yang penting karena merupakan pemberi pelayanan kesehatan (health provider) yang berada di dekat kegiatan sasaran poyandu dan memiliki frekuensi tatap muka lebih sering daripada petugas kesehatan lainnya.
Kinerja kader posbindu/posyandu lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor intrinsik (dari dalam diri) kader posyandu meliputi faktor umur, tingkat pendidikan, lama pekerjaan, lama menjadi kader, minat dan kemampuan, sedangkan faktor ektrinsik (dorongan dari luar) kader meliputi fasilitas posyandu, pelatihan kader, pembinaan, insentif, dan dukungan masyarakat yang diberikan kepada kader.


Tetap Sehat dan Tetap Bahagia.

INSPEKSI DAN PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR

 

Sahabat Sehat Masnitu,
Pengertian umum lingkungan sekolah adalah salah satu kesatuan lingkungan fisik, mental dan sosial dari sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar dengan baik dan menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal.
Kesehatan di lingkungan sekolah akan terwujud atau terjaga jika melibatkan seluruh komponen yang ada, khususnya di internal sekolah. Infrastruktur dan aturan sekolah yang mengikat juga faktor pendukung lainnya yang mampu menyokong terwujudnya lingkungan kesehatan sekolah yang sehat.
Kesehatan tidak dapat terlepas dari keadaan dan kondisi lingkungan di tempat terselenggaranya proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan terganggu bila berada dalam lingkungan yang tidak bersih, tidak nyaman dan tidak sehat.

Sebaliknya dilingkungan yang bersih, dan nyaman akan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi Lingkungan Sekolah/Madrasah yang sehat, lingkungan sehat dgn pembinaannya, tersedianya air bersih, pembuangan kotoran manusia yang layak dan higienis, pembuangan air limbah, pembuangan sampah, serta terbebas dari pencemaran lingkungan.
Tetap Sehat dan Tetap Bahagia.

WORKSHOP PEMERIKSAAN LABORAT, REKAM MEDIK DAN SOSIALISASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN

Giat Workshop dan sosialisasi pada seluruh staff yang bertemakan pendelegasian wewenang pemeriksaan laboratorium dasar, sosialisasi sistem pelayanan rekam medis di Puskesmas serta sosialisasi seputar hak dan kewajiban pasien/pelanggan #Masnitu (Rabu, 11 Desember 2019)










WORKSHOP PENGELOLAAN OBAT DAN PENGOBATAN RASIONAL DI PUSKESMAS

Workshop Pengelolaan Obat dan Pengobatan Rasional di Puskesmas bertempat di Aula Gedung B #Masnitu, dengan narasumber dr. M. Hasyim Purwadi, M.Kes dan Dra. Dwi Kutsiatun, Apt (Kamis, 28 November 2019)


Sahabat Sehat Masnitu,
Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Penggunaan obat harus dilakukan secara rasional.
Penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai, dalam periode waktu yang adequate dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.


Alasan penggunaan obat rasional adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja obat yang merupakan salah satu upaya cost effective medical interventions.


Selain itu penggunaan obat secara rasional dapat mempermudah akses masyarakat memperoleh obat dengan harga yang terjangkau, mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat yang dapat membahayakan pasien serta meningkatkan kepercayaan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan.
Tetap Sehat dan Tetap Bahagia.

SEMINAR HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2019 BERSAMA KPA KABUPATEN PEKALONGAN



Setiap tanggal 1 Desember 2019, seluruh dunia memperingati Hari AIDS Sedunia. Tema yang diusung tahun ini adalah "Bersama Masyarakat Meraih Sukses" , sebuah slogan yang mengajak masyarakat untuk bisa meninggalkan pola pikir dan sudut pandang lama seputar HIV/AIDS yang menempatkan para penderitanya pada kondisi yang terkucilkan dengan stigma-stigma negatif (yang belum tentu benar) melekat kepada mereka.
Berdasarkan rilis pada laman UNAIDS, disebutkan jika masyarakat telah memberikan kontribusi yang sangat besar pengaruhnya baik pada kehidupan fisik, mental dan sosial penderita HIV/AIDS.
Masyarakat dengan mindset positif dan perlakuan yang tidak diskriminatif pada penderita HIV/AIDS dinilai sebagai faktor terpenting yang mampu membangkitkan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) dari perasaan terpuruk dan terpinggirkan.
ODHA yang terdeteksi dini dan rutin mengkonsumsi ARV (Antiretroviral) dengan pendampingan petugas kesehatan/konselor dan dengan dukungan positif dari keluarga dan masyarakat memiliki kualitas serta harapan hidup yang sama dengan kita-kita yang bukan termasuk ODHA.


Kali ini pada hari selasa, 3 Desember 2019, KPA Kabupaten Pekalongan menggagas kegiatan seminar dan talkshow sehari dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2019 kemarin, dengan mengusung tema Bersama Masyarakat Sukses, 3 Zero HIV AIDS di tahun 2030.



Acara ini digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Pekalongan dan Dinas Kesehatan, yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh OPD, perwakilan Warga Peduli AIDS, Puskesmas, Rumah Sakit, TNI/Polri, Bhayangkari, Persit, dan organisasi profesi, keagamaan serta organisasi-organisasi masyarakat lainnya se-Kabupaten Pekalongan.



Turut hadir pula penggiat HIV/AIDS, ODHA, konselor sebaya dan praktisi medik dari RSUP Kariadi Semarang sebagai pemateri dan narasumber bagi para peserta seminar.



Giat seminar ini juga dibarengi dengan pemeriksaan HIV dan test Narkoba gratis bagi para pengunjung.
Jauhi Penyakitnya Bukan Penderitanya.
Tetap Sehat dan Tetap Bahagia.

REFRESH PENGGUNAAN APAR

Kamis, 5 Desember 2019




Refresh penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) bagi petugas #masnitu sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan serta ketrampilan seluruh petugas #masnitu dalam memahami Penanggulangan Bahaya Kebakaran sesuai dengan regulasi pemerintah melalui Peraturan Menteri No. 4 Tahun 1980.


Mengetahui pentingnya prosedur penggunaan APAR atau Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan APAR sangat penting dikuasai oleh personel atau staff sebagai bagian dari institusi maupun sebagai individu.


Pengetahuan dasar seputar penanganan bencana kebakaran sangat dibutuhkan terutama bagi seluruh petugas yang berwenang menangani permasalahan umum (general affair) di gedung atau kantor untuk meminimalisir dampak yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar pada aset maupun kelangsungan operasional serta pelayanan di Puskesmas.
Tetap Sehat dan Tetap Bahagia